Jumat, 19 Mei 2017

Makalah: Renaissance dan Humanisme Awal Perkembangan Filsafat Modern

Renaissance dan Humanisme Awal Perkembangan Filsafat Modern

Oleh:
Endah Oktavia
140603220

Dosen Pembimbing:
Drs. H. Miskhahuddin M.Si




JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

BANDA ACEH

KATA PENGANTAR

Penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah S.W.T atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah untuk tugas mata kuliah Filsafat Umum yang berjudul “Renaissance dan Humanisme awal perkembangan filsafat modern” tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu memotivasi dan memberi masukan-masukan yang bermanfaat sehingga Penulis dapat membuat makalah ini dengan baik. Khususnya, Penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Miskhahuddin selaku dosen mata kuliah Filsafat Umum yang telah memberi tugas makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat untuk pembaca khususnya serta rekan-rekan mahasiswa pada umumnya.




Banda Aceh, 12 Juni 2015

Penulis



DAFTAR ISI

Kata Pengantari
Daftar Isiii
Bab I Pendahuluan1
A.    Latar Belakang1
B.     Rumusan Masalah2
C.     Tujuan2
Bab II Pembahasan3
A.    Awal Perkembangan Filsafat Modern3
B.     Kemunculan Humanisme dan Renaissance4
1. Humanisme4
2. Renaissance5
C.     Latar Belakang Lahirnya Humanisme dan Renaissance6
Bab III Penutup8
Kesimpulan8
Daftar Pustaka9

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Orang yang yang mula-mula sekali menggunakan akal secara serius adalah orang Yunani yang bernama Thales (kira-kira tahun 624-456 SM). Orang inilah yang digelari Bapak Filsafat. Gelar itu diberikan kepadanya karena ia mengajukan pertanyaan yang aneh, yaitu “apakah sebenarnya bahan alam semesta ini?” ia sendiri menjawab: “air.” Setelah itu silih bergantilah filosuf sezamannya dan sesudahnya mengajukan jawabannya.
Kemudian muncul orang Yunani yaitu Socrates kira-kira tahun 470-399 SM, orang yang taat beragama, ia berpendapat bahwa yang benar secara obyektif itu ada, itu dapat dipegang. Kebenaran relative memang ada juga. Ia berusaha mengajak pemuda-pemuda Athena untuk mempercayai adanya kebenaran obyektif, yang dapat dipegang, kemudian mengajak pemuda-pemuda itu untuk kembali meyakini agama mereka. Penemuan yang terpenting Socrates adalah definisi atau pengertian umum. Ia berhasil menginsafkan pemuda athena ketika itu bahwa ada kebenaran yang umum dan dapat dipegang, dan agamapun mesti dianut kembali. Akan tetapi hasil ini harus ditebusnya dengan hukuman mati untuk dirinya dengan minum racun, melaksanakan keputusan pen gadilan Athena. Usahanya ini diteruskan oleh Plato.
Setelah peristiwa itu, pemikiran manusia memasuki suatu priode yang panjang sekali, kira-kira 1500 tahun. Periode inilah yang disebut abad pertengahan. Pada dasarnya filsafat pada periode ini dipengaruhi oleh Kristen. Selama periode yang panjang ini, filsafat boleh dikatakan tidak banyak menghasilkan penemuan. Pemikiran seperti direm. Yang mengeremnya adalah orang-orang Kristen atas nama agama Kristen. Akal dikekang dan dikungkung secara keterlaluan oleh agama Kristen. Periode ini sering disebut periode skolastik, filsafatnya disebit fiolsafat skolastisisme.






B.      Rumusan Masalah
Adapun dalam tugas ini akan dibahas beberapa masalah, diantaranya:
1.      Bagaimana awal perkembangan filsafat modern?
2.      Apa pengertian Humanisme dan Renaissance?
3.      Apa latar belakang lahirnya Humanisme dan Renaissance?
4.      Siapa tokoh-tokoh gerakan tersebut?

C. Tujuan
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu sebagai sarana untuk menambah ilmu pengetahuan yang telah kita miliki terutama tentang ilmu filsafat mengenai renaissance dan humanisme awal perkembangan filsafat modern.




















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Awal Perkembangan Filsafat Modern
            Berbicara tentang kelahiran dan perkembangan filsafat pada awal kelahirannya tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan (ilmu) pengetahuan yang munculnya pada masa peradaban kuno (masa Yunani) pada tahun 2000 sebelum masehi Babylon yang hidup di lembah sungai Nil (Mesir) dan sungai Efrat, telah mengenal alat pengukur berat, table bilangan berpangkat, table perkalian dengan menggunakan sepuluh jari. Piramida yang merupakan salah satu keajaiban dunia itu, yang ternyata pembuatannya menggunakan geometri dan matematika, menunjukkan cara berpikirnya yang sudah tinggi. Selain itu merekapun sudah dapat mengadakan pengamatan benda-benda langit,baik bintang,bulan,matahari,sehingga dapat meramalkan gerhana bulan maupun gerhana matahari. Ternyata ilmu yang mereka pakai dewasa ini disebut astronomi. Di India dan Cina pada waktu itu telah ditemukan cara pembuatan kertas dan kompas (sebagai petunjuk arah).
            Batas jelas mengenai kapan dimulainya penghabisan abad pertengahan sulit ditentukan. Yang dapat ditentukan ialah bahwa abad pertengahan itu telah selesai tatkala datangnya zaman Renaisssance yang meliputi kurun waktu abad ke-15 dan ke-16 (bertens: 44). Abad pertengahan adalah abad ketika alam pikiran dikungkung oleh gereja. Dalam keadaan seperti itu kebebasan pemikiran amat sangat terbatas, perkembangan sains sulit terjadi, juga perkembangan filsafat, bahkan dikatakan manusia tidak mampu menemukan dirinya sendiri. Oleh karena itu, orang mulai mencari alternative. Di dalam perenungan mencari alternative itu orang teringat pada suatu zaman ketika peradaban begitu bebas, pemikiran tidak dikungkung, sains maju, yaitu zaman dan peradaban Yunani kuno. Usaha ini sebenarnya telah dimulai didalam karya orang-orang Italia di dalam kesusastraan, misalnya pada Petrarce (1304-1374) dan Boccaccio (1313-1375).







B.     Kemunculan Humanisme dan Renaissance
1.      Humanisme
Lalande, menyebutkan pengertian humanisme sebagai pandangan yang menyoroti manusia menurut aspek-aspek yang lebih tinggi (seni, ilmu pengetahuan, moral, dan agama) yang bertentangan dengan aspek-aspek yang lebih rendah dari manusia.
Humanisme menurut Ali Syaryati (1992:39), berkaitan dengan eksistensi manusia, bagian dari aliran filsafat yang menyatakan bahwa tujuan pokok dari segala sesuatu adalah kesempurnaan manusia. Aliran ini memandang bahwa manusia adalah makhluk mulia yang semua kebutuhan pokok diperuntukkan untuk memperbaiki spesiesnya.
Secara umum, humanisme berarti martabat (dignity) dan nilai (value) dari setiap manusia, dan semua upaya untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan alamiahnya secara penuh. Kemuliaan manusia sendiri terletak dalam kebebasannya untuk menentukan pilihan sendiri dan dalam posisinya sebagai penguasa atas alam. Gagasan ini mendorong munculnya sikap pemujaan tindakan terbatas pada kecerdasan dan kemampuan individu dalam segala hal Saat ini, konsep humanism tidak lagi dihubungkan dengan orang-orang Eropa, yakni dengan kebudayaan Romawi dan Yunani Kuno. Humanisme berkembang menjadi gerakan lintas budaya dan universal, dalam artiberbagai sikap dan kualitas etis dari lembaga-lembaga politik yang bertujuan membentengi martabat manusia.
             Mengingat semua agama menyatakan bahwa atas dakwahnya memberi petunjuk kepada manusia menuju kebahagiaan abadi, tidak bisa tidak, ia memilh filsafat tersendiri tentang manusia. Serba musthil berbicara tentang kebahagiaan manusia, sepanjang belum dijelaskan terlebih dahulu makna yang definitif tentang manusia.Dengan demikian, semua agama dimulai dengan filsafat pembentukan dan perekayasaan manusia. Berdasarkan hal itu, sejalan dengan pandangan berbagai aliran pemikiran tentang manusia yang berkembang dewasa ini, yang menganggap manusia sebagai jati diri atau sejenis itu, dan itu diklaim sesuai dengan pandangan aliran masing-masing.
Pemikiran filsafat dapat diupayakan lebih bersifat praktis, karena semakin pesatnya orang mngunakan metode induksi/eksperimental dalam berbagai penelitian ilmiyah, akibatnya perkembangan pemikiran filsafat mulai tertinggal oleh perkembangan ilmu-ilmu alam kodrat (natural sciences). Rene Descartes (1596-1650) sebagai bapak filsafat modern yang berhasil melahrkan sebuah konsep dari perpaduan antara metode ilmu alam denganilmu filsafat.
Upaya ini dimaksudkan agar kebenaran dan kenyataan filsafat juga sebagai jelas dan terang. Pada abad ke-18, perkembangan pemikiran filsafat mengarah kepada filsafat ilmu pengetahuan, dimana pemikiran filsafat diisi dengan upaya manusia, bagaimana cara sarana apa yang dipakai untuk mencari kebenaran dan kenyataan.
Sebagai tokohnya George Berkeley (1685-1753), David Hume (1711-1776), J.Rousseaun (1722-1778). Dijerman muncul Cristian Wolft (1679-1754) dan Immanuel Kant (1724-1804), yang mengupayakan agar filsafat menjadi ilmu pengetahuan yang pasti dan berguna, yaitu dengan cara membentuk pengertian-pengertian yang jelas, bukti yang kuat. Pada abad ke-19, perkembangan pemikiran filsafat terpecah belah. Pemkiran filsafat pada saat itu telah mampu membentuk suatu kepribadian tiap-tiap bangsa dan pengertian dan caranya sendiri.Ada filsafat Amerika, Prancis, Inggris, Jerman, Tokoh-tokohnya adalah Hegel (1770-18311), Karl Marx (1818-1883), Augst Comte (1798-1857), JS.Mill (1806-1873), Jhon Dewey (1858-1952).

2.       Renaissance
Renaissance secara etimologi berasal dari bahasa Perancis yaitu renaissance yang merupakan terjemahan dari kata Italia rinascimento, maksudnya kelahiran kembali. Secara bebas kata Renaissance dapat diartikan sebagai masa peralihan antara abad pertengahan ke abad modern yang ditandai dengan lahirnya berbagai kreasi baru yang dilhami oleh kebudayaan Eropa klasik (Yunani dan Rumawi) yang lebih bersifat dunia.
Pada zaman Renaissance ada banyak penemuan di bidang ilmu pengetahuan. Di antara tokoh-tokohnya adalah:
1)      Nicolaus Copernicus (1473-1543)
Ia dilahirkan di Torun, Polandia dan belajar di Universitas Cracow. Walaupun ia tidak mengambil studi astronomi, namun ia mempunyai koleksi buku-buku astronomi dan matematika. Ia sering disebut sebagai Founder of Astronomy.
Ia mengembangkan teori bahwa matahari adalah pusat jagad raya dan Bumi mempunyai dua macam gerak, yaitu: perputaran sehari-hari pada porosnya dan perputaran tahunan mengitari matahari. Teori itu disebutHeliocentric menggeser teori Ptolemaic. Ini adalah perkembangan besar, tetapi yang lebih penting adalah metode yang dipakai Copernicus, yaitu metode mencakup penelitian terhadap benda-benda langit dan kalkulasi matematik dari pergerakan benda-benda tersebut.
2)      Galileo Galilei (1564-1642)
Galileo Galilei adalah salah seorang penemu terbesar dibidang ilmu pengetahuan. Ia Menemukan bahwa sebuah peluru yang ditembakkan membuat suatu gerak parabola, bukan gerak horizontal yang kemudian berubah menjadi gerak vertical. Ia menerima pandangan bahwa matahari adalah pusat jagad raya. Dengan teleskopnya, ia mengamati jagad raya dan menemukan bahwa bintang Bimasakti terdiri dari bintang-bintang yang banyak sekali jumlahnya dan masing-masing berdiri sendiri. Selain itu, ia juga berhasil mengamati bentuk Venus dan menemukan beberapa satelit Jupiter.
3)      Francis Bacon (1561-1626)
Francis Bacon adalah seorang filosof dan plitikus Inggris. Ia belajar di Cambridge University dan kemudian menduduki jabatan penting dipemerintahan serta pernah terpilih menjadi anggota parlemen. Ia adalah pendukung penggunaan Scientific Methods, ia berpendapat bahwa pengakuan tentang pengetahuan pada zaman dahulu kebanyakan salah, tetapi ia percaya bahwa orang dapat mengungkapkan kebenaran dengan Inductive Methods, tetapi lebih dahulu harus membersihkan pikiran dari prasangka yang ia namakan idols (arca). Bacon telah memberi kita pernyataan yang klasik tentang kesalahan-kesalahan berpikir dalam Idols of the Mind. (ahmad tafsir, 1990:162).

C. Latar Belakang Lahirnya Humanisme dan Renaissance
Humanisme dan renaissance adalah dua gerakan yang tidak bisa dipisahkan, dan mempunyai keterkaitan yang erat. Humanisme bertujuan untuk menggebrak kebekuan gereja yang memasung kebebasan, kretifitas dan nalar manusia, sedangkan renaissance adalah pendobrakan manusia untuk setia dan konstan dengan jati dirinya, dengan kata lain manusia mulai memiliki kesadaran-kesadran baru yang mengedepankan nilai dan keluhuran manusia.
Demikian beberapa uraian tentang sejarah kelahiran filsafat secara umum. Dengan adanya ragam variasi model pemikiran filsafat tersebut di maksudkan akan menciptakan suasana pikir generasi mendatang untuk lebih kritis. Terpacu dan terinspirasi untuk mengimplementasikan pemikiran filsafatyang kontekstual dengan perubahan zaman dimana ia tinggal. Karena hakikatnya berfikir secara mendalam sampai hakikat, atau berpikir secara global, menyeluruh, atau berpikir yang dilihat dari berbagai sudut pandang ilmu pengetahuan. Berfikir yang demikian ini sebagai upaya untuk dapat berpikir secara tepat dan benar serta dapat dipertanggung jawabkan.Dengan memahami konsep yang mendasari sejarah kelahiran masing-masing pemikiran filsafat, diharapkan dapat menjadikannya sebagai pandangan hidup, sebagai penjelmaan manusia secara total dan sentral sesuai dengan hakikat manusia sebagai makhluk modoalisme (manusia secara kodrat terdiri dari jiwa dan raga).


           




  

















BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari uraian di atas adalah sebagai berikut:
1.      Humanisme adalah martabat dan nilai dari setiap manusia, dan semua upaya untuk menimgkatkan kemampuan-kemampuan alamiahnya secara penuh.
2.      Gerakan humanisme adalah gerakan yang merupakan manifestasi dari perlawanan dan protes para cendekiawan Italia terhadap pemerintahan dictatorial para elit gereja, yang memasung kebebasan, kreatifitas dan nalar manusia.
3.      Kemunculan humanisme adalah untuk mengembalikan semangat dan kebebasan manusia dalam berkreasi seperti yang pernah terjadi pada masa Yunani dan Rumawi kuno
4.      Renaissance adalah lahirnya kembali orang Eropa untuk mempelajari ilmu pengetahuan Yunani dan Rumawi kuno yang ilmiah. Sebelum renaissance bangsa Eropa mengalami jaman kegelapan. Dalam jaman ini, gereja berkuasa mutlak, ajaran gereja menjadi sesuatu yang tidak boleh dibantah. Dalam perkembangannya mulai muncul gerakan yang mencoba melepaskan dari ikatan tersebut, yang disebut gerakan renaissance. Dalam jaman itu pula, pemikiran-pemikiran ilmiah tenggelam oleh dogma-dogma gereja.
5.      Gerakan renaissance adalah merupakan masa peralihan dari filsafat skolastik abad pertengahan dengan filsafat modern.Yang melatar belakangi lahirnya renaissance adalah adanya penindasan gereja, juga adanya perang salib, yang memberi peluang kepada ilmuan, seniman, kaum humanis untuk mendobrak tradisi lama dan mengembalikan kejayaan eropa pada jaman Romawi dan Yunani kuno.








DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Asmoro.  Filsafat Umum. Cet. V; Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003.
Imron, S.Ag.,M.A. Filsafat Umum. Palembang: Noer Fikri, 2013.
Mustansyir, Rizal dan Misnal Munir. Filsafat Ilmu. Cet.VII. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.
Q-Anees Bambang, A. Hambali. Filsafat Umum. Jakarta: Prenada Media, 2003.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Beginner Template by Ipietoon Cute Blog Design